SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT
Terjemahan dari buku “The Subtle Art of Giving a F*ck” tulisan dari Mark Manson.
Buku ini merupakan best seller dunia yang di Indonesia telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo – Penerbit dari Kelompok Usaha Kompas. Gramedia. Adalah Mark Manson adalah seorang blogger superstar menunjukkan pada kita bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat , lebih bahagia adalah dengan mengerjakan tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri untuk menjadi “positif” setiap saat.
Keresahan berganda
Pernahkan anda mengalami hal berikut?
Baru saja anda selesai melakukan presentasi bisnis kepada prospective client. Lepas presentasi anda merasa ada hal penting yang belum anda sampaikan padahal hal itu merupakan kunci dari proposal yang anda sampaikan. Kita sebut ini sebagai keresahan pertama.
Anda menjadi resah karena rasa resah di keresahan pertama. Kita sebut ini sebagai keresahan kedua, dari keresahan kedua ini membuat anda terus berputar-putar dalam perasaan itu hingga mengganggu aktifitas lain dan bahkan waktu tidur anda.
Setelah berada di lini waktu masa lalu yang anda bawa ke masa kini, sekarang tanpa sadar anda masuk ke lini waktu masa depan. Rasa kekuatiran atau bahkan ketakutan muncul. Anda menjadi kurang percaya diri dan merasa bahwa anda tak sanggup menjadi pemenang atas proposal yang baru saja anda presentasikan. Kita sebut ini sebagai keresahan ketiga.
Apakah keresahan ini hanya berhenti disini? NO!!! keresahan ini berlanjut hingga menjadi keresahan keempat, yaitu Anda tidak yakin bahwa Anda mampu membeli rumah yang sudah anda impikan bersama anggota keluarga. Keresahan ini muncul dalam bentuk ekspresi atau kata-kata yang ditangkap oleh orang lain sebagai pesimisme.
Hedonic Treadmill
Kita selalu bekerja keras untuk mengubah situasi hidup kita, namun sebenarnya kita tidak pernah merasa sangat berbeda. Bagaimana penjelasannya?
Ini adalah yang membuat masalah kita selalu berulang & tidak dapat dihindari. Orang yang anda nikahi karena rasa cinta yang mendalam adalah orang dimana anda seringkali beradu mulut. Rumah yang anda beli adalah rumah yang selalu anda perbaiki agar nyaman ditinggali. Pekerjaan idaman yang anda miliki adalah pekerjaan yg membuat anda stress.
Setiap hal didapat melalui suatu pengorbanan apapun yg membuat kita merasa nyaman. Tapi tak dapat disangkal hal inilah yang membuat anda juga sekaligus merasa buruk. Apa yang kita dapatkan adalah apa yang kita lepaskan. Apa yang menciptakan pengalaman positif kita akan menentukan pengalaman negative kita.
Dalam hidup ini kita hanya punya kepedulian yang terbatas. Karenanya anda harus bijaksana menentukan mana yg akan jadi kepedulian anda. Manson menciptakan momen perbincangan yg serius & mendalam dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur dan kekinian. Membaca buku ini serasa menampar wajah, membuat kita jadi lebih tegar untuk menjalani hidup ini dengan lebih apa adanya.
3 Hal penting yang bisa dipelajari dari buku karya Mark Manson :
1. PRIORITASKAN MANA YANG HARUS DIPEDULIKAN DAN TIDAK DIPEDULIKAN
Hidup manusia itu singkat. Akan rugi jika menghabiskan waktu seumur hidup untuk memedulikan sesuatu yang tidak penting dan mengganggu.
2. JANGAN MERASA SPESIAL
Kita mungkin sering membaca kalimat yang menyatakan bahwa setiap diri dari kita semua adalah spesial, atau memiliki keistimewaan. Sebaliknya, menurut Manson, merasa terkecuali dan spesial itu justru sebetulnya kurang baik. Karena dengan menyadari bahwa kita itu standar, rata-rata, dan sama saja dengan orang lain, kita akan mampu mengintrospeksi diri dan memperbaiki kecacatan yang ada.
3. KITA BERHAK UNTUK BAHAGIA
Hidup yang baik dan bahagia bisa dirasakan jika seseorang bisa bodo amat pada hal-hal yang memang sepantasnya diabaikan. Kita harus bisa memilih ingin bahagia sepenuhnya atau tidak. Karena mungkin saja kebahagiaan kamu terasa tidak lengkap karena terlalu fokus pada hal-hal yangsebenarnya tidak penting bagi hidup.